Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan kebijakan Kemendikbudristek untuk menjawab tantangan jaman yang semakin kompleks. Universitas Langlangbuana, sebagaimana disampaikan oleh bapak Rektor pada saat sambutan, berkomitmen untuk menjawab tantangan jaman tersebut dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengalami experiential learning (pembelajaran yang bermakna dari pengalaman langsung) melalui 8 kegiatan MBKM (magang, pertukaran mahasiswa, penelitian, proyek desa, proyek kemanusiaan, asistensi mengajar, studi independen dan kewirausahaan).
Secara umum mahasiswa diberikan hak untuk belajar di luar prodi selama 3 semester. Proses pembelajaran yang otonom dan fleksibel, agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran dari aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. Kebijakan ini juga untuk meningkatkan link & match dengan dunia usaha dan industri serta mempersiapkan mahasiswa agar memiliki kesiapan saat memasuki dunia kerja.
Peran dosen tidak kalah pentingnya dalam kampus merdeka. Dosen diharapkan menjadi dosen penggerak dan memberi inspirasi serta menggali potensi mahasiswa dalam mengembangkan dirinya. Salah satu ciri dari dosen penggerak yaitu tidak berhenti belajar. Belajar cara menjadi youtuber, membuat video, dan mengenal dunia generasi milenials agar dapat mengimbangi kemampuan mahasiswa yang melek digital.
Meskipun teknologi telah mengubah kehidupan dan kebiasaan kita, namun ada hal yang tidak dapat dilakukan oleh teknologi, yaitu menyentuh soft skills. Pembentukan karakter harus menjadi perhatian dalam pembelajaran secara digital, yaitu agar mahasiswa memiliki integritas, spritualitas, kebhinekaan, gotong royong, bernalar kritis dan kreatif.